JEJAK TEKNOLOGI BANGUNAN ISLAM DI ZAMAN MODERN
Pada zaman ini banyak orang yang cenderung mengabaikan bahkan tidak tahu sama sekali bahwa ilmu teknologi bangunan di zaman keemasan peradaban Islam mempunyai pengaruh besar terhadap disiplin ilmu tekni sipil pada zaman ini. Contonya adalah rumus – rumus yang biasa digunakan dalam bidang disiplin ilmu tekni sipil merupakan penemuan dari ilmuwan-ilmuwan Muslim pada zaman dahulu, rumus yang ditemukan oleh Abdul Jabar Al Khawarizmi atau yang biasa dikenal sebagai Al Khawarizmi,. Buku Pertama karya beliau adalah “Al-Jabr wal Muqābalah”. Lengkapnya Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing). Kemudian disebut saja “aljabar” atau “algoritmi”. Salah satu buku yang paling terkenal dan terpenting yang pernah ditulis dalam bidang matematika sepanjang sejarah pemikiran, peradaban dan pengetahuan kaum Muslim. Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif), Kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)
- Kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)
- Akar sama dengan konstanta (bx = c)
- Kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)
- Kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)
- Konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)
Buku Kedua besar karya beliau adalah “Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind” (Book of Addition and Subtraction by the Method of Calculation), atau “Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi angka India” buku ini berisi tentang tentang aritmatika, Buku ini diterjemahkan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada tahun 1126. Karya ini dikenal pelajaran yang pertama kali yang ditulis dengan menggunakan sistem bilangan desimal, merupakan titik awal pengembangan matematika dan sains. Pelajar di Eropa mengaitkan Al Khawarizmi dengan ‘new aritmetic’ yang akhirnya menjadi basis notasi angka, hal tersebut merupakan dasar dari perhitungan dalam struktur bangunan yang digunakan pada saat ini. Hasil karya Al Khwarizmi menjadi penting karena merupakan notasi pertama menggunakan basis angka Arab dari 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0. Dalam buku ini dilengkapi pula dengan aturan-aturan yang diperlukan dalam bekerja dengan menggunakan bilangan notasi Arab dan penjelasan tentang empat basis operasi perhitungan, yaitu; penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Ini juga mengakomodir bentuk-bentuk penulisan angka yang lazim digunakan, yaitu penulisan dengan enam digit desimal dan penggunaan tanda akar. Al Khawarizmi adalah orang pertama memperkenalkan angka 0 (nol) dalam dunia ilmu pengetahuan (bilangan atau hitungan). Angka 0, merupajkan angka istimewa, penemuannya merevolusikan pemikiran matematik dan sains moden. Angka nol ini sudah digunakan di dunia Islam pada abad-9. Angka 0 baru dikenal di Eropa pada awal abad ke-13, dibawa oleh pemikir Itali, Fibonacci, dalam tahun 1202 melalui karya popularnya Liber Abaci. “Sifr” adalah bahasa Arab untuk angka 0. Perkataan sifar ini juga membentuk perkataan “cipher” dalam bahasa Inggris yang berarti “kosong”. Angka 0 merupakan angka yang sangat penting dalama dunia teknik sipil modern, Dalam bidang mekanika teknik, angka 0 merupakan angka yang paling penting. Sebuah konstruksi dibangun dengan ukuran –ukuran fisik tertentu dan harus dapat menahan gaya yang bekerja, sebuah konstruksi dinyatakan kokoh apabila stabil, kestabilan tersebut terjadi bila gaya – gaya yang bekerja pada konstruksi dalam arah vertikal dan horizontal bernilai 0, demikian pula pada momen – momen yang bekerja pada konstruksi tersebut, harus bernilai 0. Hal ini adalah sedikit bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan di zaman keemasan peradaban Islam mempunyai pengaruh besar dalam disiplin ilmu teknik sipi di zaman modern, sedangkan angka 0 sendiri dipopulerkan oleh Al Khawarizmi, seorang Ilmuwan Muslim. namun sangat disayangkan, orang – orang yang berkecimpung dalam bidang teknik sipil saat ini buta akan asal – usul ilmunya.
PEMBAHASAN DAN ISI
Selain sebagai penemu angka 0, Al Khawarizmi juga di kenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam Matematika, yang hingga saat ini konsep tersebut sering di gunakan dalam ilmu komputer atau Informatika untuk membuat diagram alur (flowchart), keberadaan ilmu ini menghantarakan peradaban Islam mempunyai bangunan bangunan yang kokoh dan mengah. Kaum Muslim pada masa laulu telah berhasil membuat struktur bangunan yang kuat dengan arsitektur yang indah, seolah menunjukkan kebesaran Islam di sepanjang masa, seperti Dome of the Rock atau Qubbatu Shakhrakh (Kubah emas) di Yerusalem, Taj Mahal di Agra, India, Istana Alhambra di Granada, Spanyol dan Masjid Biru di Istanbul, Turki. Bangunan – bangunan tersebut merupakan contoh tradisi arsitektur fenomenal dan indah. Memang sejarawan berselisih pendapat mengenai siapa arsitektur paling berpengaruh dalam sejarah Islam, namun nama Mimar Sinan seolah-olah menjadi ikon karena karya-karyanya yang fenomenal. Mimar Sinan hidup antara tahun 1489 -1588, di masa keemasan Khilafah Turki Utsmani. Beliau hidup di masa Sultan Salim I, Sultan Sulaiman, Sultan Salim II, dan Sultan Murad III. Selama kurun waktu ini wajah Kota Istanbul penuh perubahan, cita-cita pembangunan para sultan terwujud melalui karya-karya Mimar Sinan, seorag insinyur Turki yang sangat ahli dalam bidang konstruksi dan arsitektur. Beberapa konstruksi bangunan yang dibangun pada zaman peradaban Islam mempunyai pengaruh besar didalam kehidupan modern.
ZAMAN RASULLULLAH MUHAMMAD SAW DAN KHULAFAURRASYIDIN
Pada zaman Rasulullah Muhammad SAW bangunan dalam peradaban Islam masih sangat sederhana, berupa Masjid Nabawi yang dibangun tahun 622/1 H. Masjid Nabawi yang dibangun pada zaman itu berukuran kurang lebih 50 m x 50 m, dengan elevasi (tinggi) 3,5 m. Pada tahun 638/17 H, Khalifah Umar bin Khattab RA. menambah tiga pintu masjid. Pada tahun 649/30 H, Khalifah Utsman bin Affan memperluas masjid tersebut dibagian utara. Masjid Nabawi tersusun dari batu bata yang direkatkan dengan tanah liat, berlantai tanah dan tikar kasar, tiang – tiangnya terbuat dari batang pohon kurma,atapnya tersusun dari daun kurma dan sebagian atapnya berupa void (dibiarkan terbuka), konstruksi ini masih berpengaruh hingga zaman ini, beberapa bangunan seperti rumah dan perkantoran mengadopsi void untuk sebagian atap bangunannya, void berfungsi untuk mencegah naiknya temperatur udara, agar ruang tersebut terasa sejuk dan cahaya dapat masuk kedalam ruangan, sehingga terasa tidak pengap.
3.2 ZAMAN KHILAFAH BANI UMAYYAH
Pada zaman ini, bangunan yang dibuat oleh kaum Muslim semakin kokoh secara konstruksi dan indah secara arsitektur, pada tahun 707/88 H, Umar bin Abdul Aziz, menambahkan empat menara pada Masjid Nabawi yang berfungsi sebagai tempat muadzin mengumandangkan adzan, hingga zaman ini menara pada masjid tersebut masih berfungsi sebagai tempat muadzin mengumandangkan adzan, bahkan ditiru oleh masjid –masjid lain. Pada zaman bani Umayyah peradaban Islam telah berhasil membuat rumah sakit pertama di dunia, pada masa Khalifah Al Walid bin Abdul Malik 705/86 H – 715/96 H, bangunan rumah sakit ditiru oleh bangsa – bangsa lain, bahkan semakin berkembang di zaman ini. Peradaban Islam juga telah berhasil membuat istana-istana megah di Andalusia, Spanyol, dengan sistem plumbling yang detail dan terperinci, sistem inilah yang masih digunakan pada bangunan modern.
sistem plumbling ini berkembang menjadi air mancur di dalam ruangan, keberadaan air mancur tersebut berpengaruh pada desain rumah – rumah di zaman ini. Keberadaan air mancur dalam ruangan berfungsi sebagai penghilang stres bagi orang – orang yang berada dalam bangunan tersebut.
3.3 ZAMAN KHILAFAH BANI ABASYIYYAH
Pada zaman ini, Ummat Islam sudah berhasil membuat bangunan air dengan berbagai macam fungsi. Bangunan yang berfungsi sebagai sumber air tersebut bernama qanat. Qanat adalah bangunan berupa galian – galian sumur yang dihubungkan pada sungai bawah tanah, dengan terowongan (channel) yang digali secara horizontal, selain berfungsi sebagai sumber air untuk manusia, bangunan ini juga berfungsi sebagai irigasi. Posisin qanat berada dikedalaman 15,3 m atau 50 kaki dibawah tanah. Sistem qanat masih dipakai hingga zaman ini, sistem ini diadopsi sebagai sumber kebutuhan air bersih di London, Inggris. Qanat juga berfungsi sebagai pendingin udara. Sistem ini bekerja secara alami, udara panas akan secara alami masuk kedalam sumur qanat, kemudian akan mengalir bersama air dingin dari sungai bawah tanah melalui channel, dari situ kemudian udara naik menuju sebuah ruang kosong pada bagian bawah “menara angin”, di ruang ini udara akan mengalami penurunan temperatur, dari ruangan ini kemudian udara dingin akan naik ke atas menara, dan keluar melalui roster-roster pada bagian atas menara. Sistem ini dimodifikasi dengan tenaga listrik di zaman ini dan berkembang menjadi air conditioner (ac). Yang membedakan adalah, menara angin berada di luar ruangan dan kesejukan udaranya dapat dinikmati oleh banyak orang, sedangkan ac hanya dipasang di dalam ruangan dan orang yang berada didalam ruang tersebut saja yang dapat menikmati kesejukan udaranya. Qanat saluran terbuka selain dimanfaatkan untuk irigasi, juga berfungsi sebagai sarana transportasi air yang menghubungkan antara Syiria dangan Iraq.
3.4 ZAMAN KERAJAAN BANI SELJUK (TURKI)
Pada zaman ini, Ummat Islam sudah berhasil mengembangjkan berbagi bangunan air, salah satu teknologi pompa untuk irigasi yang dikembangkan oleh peradaban Islam adalah noria, teknologi yang satu ini digunakan pada sistem irigasi buatan. Noria berasal dari bahasa Arab “na'uro”, yaitu sebuah mesin pengangkat air yang masuk ke dalam saluran air yang lebih kecil, bangunan ini pada akhirnya berkembang sebagai rumah pompa. Ada tiga jenis noria yang dikembangkan para insinyur Muslim, noria yang paling terkenal adalah noria dengan roda vertikal menggantung dengan ember berantai. Ember tersebut dapat masuk ke dalam mata air hingga kedalaman 8 m atau 26 kaki, Inilah noria yang paling kuno yang digerakkan keledai atau banteng, dengan sistem yang masih sama. Noria jenis kedua digerakkan oleh angin, noria ini berada di daerah sekitar Cartagena, Andalusia (Spanyol Muslim). Noria jenis ketiga menggunakan energi yang berasal dari aliran sungai, alat ini mampu mengangkat air dari sungai ke saluran air kecil yang lebih tinggi. Noria terbesar di dunia, dengan diameter sekitar 20 m berlokasi di kota Hama, Syiria. Penggunaan Noria menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah di dunia. Noria menjadi aset negara untuk menjamin distribusi air yang adil. Di beberapa daerah di Valencia, Andalusia terdapat sekitar 8.000 unit noria untuk mengairi daerah pertanian. Selain itu juga alat lain bernama saqiya, alat ini juga berfungsi untuk mengangkat air dengan menggunakan alat yang berupa roda gigi. Teknologi ini digerakkan oleh keledai, sapi, kerbau atau unta. Teknologi saqiya dan noria ditemukan dan dikembangkan oleh Al Jazari Pada tahun 1198/595 H. Sistem ini baru dikenal di Eropa pada abad-15, yang kemudian berkembang menjadi rumah pompa di zaman modern. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan pada zaman keemasan peradaban Islam, merupakan akar dari ilmu teknik sipil yang ada di dunia modern. Banyak bangunan dan ilmu yang dihasilkan oleh ilmuwan – ilmuwan Muslim terdahulu, diadopsi dan dikembangkan di dunia modern, walaupun banyak diantara ahli dalam bidang teknik sipil buta akan sejarah ilmu yang mereka pakai. Ilmu teknik sipil seharusnya dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, karena ilmu ini bersumber dari hasil tafaqur para ilmuwan – ilmuwan yang mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah SWT. Wallahu’alam bishshawab.
Komentar
Posting Komentar